Thursday, December 9, 2010
Bob Marley and the Wailers - Songs of Freedom (1992)
Songs of Freedom was originally released as a limited edition of one million copies in 1992. The set consists of four cds and an excellent booklet. Shortly after being released, this collection soon became hard to get hold of. However, it was re-released in 1999.
This collection follows Bob Marley's career chronologically, from his early ska recordings, through his experimental work with Lee Scratch Perry to the world famous reggae of his later years. The final track on this collection is a live version of "Redemption Song" recorded live in Pittsburgh during his last ever concert.
Songs of Freedom does not ever try to be a greatest hits collection but more of a well thought out history of the music of Bob Marley. Many well known tracks are included but most of these are in the form of previously unavailable takes, remixes or live renditions. The collection also features several unreleased tracks such as the "Acoustic Medley" on disc two.
BOB MARLEY WAILERS I KNOW 12" MAXI TUFF GONG
Collectors information & Description: Rare Tuff Gong Release | |
Music Genre: | Reggae |
Album Production information: | The album: "BOB MARLEY & THE WAILERS - I Know 12" Maxi Single" was produced by: Bob Marley and the Wailers |
Record Label: | Tuff Gong |
Record Format | 12" Vinyl Stereo Gramophone Record Total Album (Cover+Record) weight: 230 gram |
Country | Jamaica |
Thursday, December 2, 2010
almarhum mbah surip
Urip Ariyanto
Laki-Laki
Mojokerto,05 Mei 1957
Tanggal Meninggal:04 Agustus 2009
Biografi :
Prosesi pemakaman Mbah Surip diawali dengan upacara pernikahan puteri ketiganya. Kedua mempelai yang langsung datang ke tempat persemayaman Mbah Surip dari Mojokerto, Jawa Timur, melakukan ijab kabul di depan jenazah seniman yang dikenal rendah hati tersebut.
Di tengah popularitas yang baru saja diraihnya, seniman nyentrik asal Mojokerto, Jawa Timur, tersebut menghadap Sang Khalik. Kepergian pelantun tembang Tak Gendong yang begitu mendadak itu menyisakan duka yang sangat mendalam bagi kerabat, teman dekat maupun para penggemarnya.
Kini, tiada lagi penampilan unik dengan rambut rasta ala penyanyi reggae dan tawanya yang khas dan lepas, yang menjadi ciri dariMbah Surip.
Dilahirkan di Mojokerto, 5 Mei 1957 dengan nama asli Urip Achmad Riyanto bin Soekotjo adalah duda dengan empat orang anak sekaligus kakek dari empat cucu.
Mbah Surip merupakan lulusan dari Sekolah Teknik Pasna Wiyata pada 1974 dan lulus dari STM Brawijaya pada 1977. Ia juga sempat melanjutkan pendidikannya ke Teknik Mesin Universitas Sunan Giri Cabang Mojokerto pada 1979.
KARIR
Mbah Surip pernah mendapatkan penghargaan rekor MURI(Museum Rekor Indonesia) untuk kategori menyanyi terlama. Ia pernah ikut membintangi beberapa film dan beberapa kali pula tampil di televisi.[2] Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip mengaku pernah menjalani berbagai macam profesi.
Mbah Surip dikenal dengan pengakuannya di media massa yang sering terdengar bercanda. Dia mengaku pernah bekerja di bidangpengeboran minyak serta tambang berlian. Dia juga mengklaim memiliki gelar Doktorandus, Insinyur, dan MBA, serta pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California. Menurut Mbah Surip, dia menciptakan lagu Tak Gendong saat berada di Amerika Serikat, bertemakan kerjasama saling bahu membahu dan belajar salah.
Gangstarasta band reggae
Gangstarasta terbentuk tanggal 19 Desember 2001. Band ini memilih aliran musik reggae karena jiwa dari musik tersebut dianggap dapat mewakili masing-masing pribadi personik. Dari awal terbentuknya hingga saat ini Gangstarasta telah banyak tampil di musik di Jakarta hingga ke berbagai daerah di luar pulau, seperti : NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Home Town: Karawaci, Jakarta
Music Idiom: Reggae
Latest Album: Unite
Latest SIngle: Unity
Members / Instrument: - Emilio: Vocals ; - Uncle Budd: Guitars ; - Boim: Drums ;
- Cuwox: Keyboards ; - Darta: Bass Guitar
Record Label: Fame, Jakarta
Business Representative: PT. Fame, Jakarta
Music Idiom: Reggae
Latest Album: Unite
Latest SIngle: Unity
Members / Instrument: - Emilio: Vocals ; - Uncle Budd: Guitars ; - Boim: Drums ;
- Cuwox: Keyboards ; - Darta: Bass Guitar
Record Label: Fame, Jakarta
Business Representative: PT. Fame, Jakarta
Vision
Gangstarasta juga mempunyai misi mengembangkan cinta dan perdamaian tanpa perbedaan agama, ras, suku dan status sosial. Walaupun baru kali ini membuat album band ini sudah banyak dikenal dikalangan anak muda karena biasa tampil di acara Pentas Seni sekolah2 se-Jabodetabek serta acara musik Indonesia timur seperti: NTT, Sulawesi, Maluku papua.
Notes
Gangstarasta pernah mengalahkan band Ungu dalam jumlah penonton dengan perbandingan 5 ribu penonton dengan lima puluh ribu, ditempat yang sama dan event organizer yang sama.
Berita Gangstarasta
Gangstarasta sekarang lagi dalam tahap promo dan pembuatan videoclip yang kedua.
Gangstarasta dan pihak record label, FAME memutuskan akan fokus di lagu HILANG untuk single yang kedua
Disamping itu Gangstarasta juga terus berusaha untuk menyempurnakan segala sesuatunya, mulai dari live performance, management, marketing, promosi dan distribusi
Disini Kami semua (FAME & GANGSTARASTA) juga ingin mengucapkan terima kasih buat semua GANGSTAMAN DI SELURUH INDONESIA untuk support Gangstarasta KAMI SANGAT MENGHARGAI SEKALI, WE LOVE YOU BRO & SIS AND WE WILL SEE YOU
Cozy Republic reggae music
Cozy Republic pertama dikenal dengan album kompilasinya bersama KFC dengan single pertama berjudul “Bisa Setia”. Di bawah label Green Labs dengan sentuhan Ivanka Slank mereka merilis album pertama yang diberi judul “Republik Uye”dengan single andalannya “Hitam Putih”.
Beranggotakan 6 personil yaitu Ujie, Edmond, Gannes, Renold, Fany dan Adie L ini emang sudah berteman sejak lama, band ini beraliran reggae, yang mereka rasa cocok dengan irama musik Indonesia
Track List:
- 01. Kucur Hati (Ft Bongky & Eron)
- 02. Republik Uye
- 03. Hitam Putih
- 04. Mirip Pacarku
- 05. Aku Masih Punya Cinta
- 06. Bisa Setia (Ft Ipang)
- 07. Bidadari
- 08. Cintaku Masih Di Hatimu
- 09. Jangan Malu Malu
- 10. Kucing Rasta (Ft Upie)
- 11. Republik Uye (Kejawen Version)
Souljah reggae group music
Personel Souljah :
Danar - Vocal
Sa'id – toasting
Renhat - Bass
Bayu – Guitar
David – keyboard
Vino – saxophone
Apakah ada filosofi di balik nama Souljah ?
Souljah, adalah pelafalan slang dari Soldier, dibaca dengan logat Jamaican jadi Souljah. Kita sih ngerasakita pejuang, pejuang karya kita, pejuang indie, dan juga pejuang jamaican music..
Kenapa milih aliran musik reggae? Hal-hal apa saja yg membuat memilih genre ini?
Sebenernya kita nggak milih reggae sih, reggae adalah salah satu pilihan dalam musik kita, soalnya kita mainin semua genre Jamaican Music, mulai dari SKA, Rocksteady, reggae, dub dancehall juga. Yang ngebuat kita milih musik ini, hmmmm yah kita mainin genre Jamaican music dari tahun 98, waktu itu kita cuma mainin ska, tapi sekarang kita lebih lebar lagi. Dan emang semua personil Souljah kalo gabung cocok soulnya yah cuma mainin musik kayak gini. Kita pernah coba mainin jazz, pop atau rock, gak kena kalo smua anak-anak ini ngumpul...hehehehehehe.
Kalau inspirasi lagu-lagunya dari mana? Influences?
Aduuuhh banyak banget, hampir semua musisi yang masukin unsur jamaican music kita jadiin referensi. Mulai dari yang oldskool Skatalites, Desmond dekker, The Wailers, sampe nu skool No Doubt, 311, Long Beach Dub Allstars, dan masih banyak lagi. Nah kalo inspirasi, kita sesuaiin sama konsep album dulu. Kalo album yang pertama emang karena konsepnya kolaborasi kita lebih bebas cari inspirasinya. Bisa dari kehidupan sehari-hari. Tapi kalo yang album kedua karena konsepnya emang audio novel, jadi kita bentuk liriknya bukan berdasarkan pengalaman tapi emang kita ciptain cerita.
Kalo punya album sudah berapa album yang dikeluarkan?
Album udah dua :
(2005) BREAKING THE ROOTS
(2007) BERSAMAMU
Sejak kapan mulai konsen di genre Reggae dan sdh berapa lama?
Reggae udah kita mainin juga kok dari tahun 1998. Walopun waktu itu kita lebih konsen ke ska-nya..
Pernah ikut musik competition atau Reggae Festival?
Musik competition, hmmmmmm dulu mungkin pas awal ngeband, tahun 1998 kita ada ikutan audisi buat ikutan acara-acara.
Bisa sebutkan sering manggung dimana saja?
Manggung seringnya dimana aja yah, yeahhh di pensi sekolah, kampus atau acara komunitas.
Selain bermusik ada hobi lain, misalnya main bola, dll?
Hobi lain....wahhhh banyak bangetttt anak-anak Souljah paling suka makaaannnnn, wahahhahaha makanya pada cabi-cabi kan.
Markas atau tempat ngumpul dimana?
Kalo latian sih kita seringnya di studio 12 rawamangun, nongkrong, hmmmm dimana yah, di tebet paling.
Management :
Jl. Swadaya Jatibening, Kalimalang, kalo mau dateng en udah sampe di Caman Kalimalang, telfon aja ke 86903125, heheheheh, atau kalo mau ngubungin manajer Souljah telfon aja ke 0813 1919 0441, atau kalo mau liat souljah ada di :
- www.braddasouljah.com
- www.myspace.com/braddasouljah
- atau mau add souljah di friendster, ke braddasouljah@yahoo.com
- atau ke amp.channelv.com/braddasouljah
Steven & Coconut treez reggae
Grup yang mengusung genre reggae, Steven & Coconut treez, akhirnya meluncurkan album baru setelah sempat berhenti berproses beberapa bulan lantaran seorang personelnya, Teddy (perkusi), meninggal pada Desember 2007.
"Data sempat ilang juga. Ujiannya panjang deh untuk album ini," kata A Ray, sang gitaris.
Di album ketiga ini, grup dengan awak Steven (vokal), A Ray (gitar), Teguh (gitar), Rival (bas), Iwan (drum), dan Aci (drum) memunculkan singel Burning with My Fire, yang sejak dua bulan terakhir sudah diputar di beberapa radio, terutama radio Mustang 88 FM Jakarta.
Konsep album ini, menurut Steven, adalah minimalis. "Artinya, sama seperti ketika kami manggung nggak ditambah macem-macem alat ini-itu," ujarnya.
Album ini juga menjadi semacam penguatan jati diri Steven & Coconuttreez sebagai band reggae yang konsisten di jalurnya.
"Musik ini adalah juga gaya hidup kami. Pokoknya nggak jauh-jauh dari pantai deh," ujar Iwan.
Proses pembuatan lirik cukup lama, hampir setahun. Maklum, grup yang semua awaknya berambut gimbal ini (kecuali Iwan yang keriting asli) terus manggung ke segala penjuru kota, terutama yang berbau pantai, seperti Bali, Lombok, Manado, dan Tanjung Pinang. Inspirasi lirik bisa juga muncul saat mereka traveling beberapa minggu ke luar kota.
"Lirik kami temanya variatif, bisa cerita sehari-hari di kota metropolitan atau bicarain cinta. Tapi, bukan cinta yang ada kata-kata ‘aku cinta padamu’ gitu," jelas Steven.
Sayang, di album selftitled ini belum ada lagu yang semenarik lagu hit Welcome to My Paradise. Namun, Burning with My Fire, Under the Moonshine serta Lagu Urban sangat asyik didengar dan dinyanyikan. Apalagi sambil goyang di pantai.
Ras Muhamad - Reggae Ambassador
Wednesday, December 1, 2010
Sang Revolusioner Rastafarian
BOB MARLEY
Beberapa kali meteor dan bintang menyemburkan cipratan cahaya yang indah. Cahaya itu muncul dari gesekan meteor dengan atmosfer bumi. Malam itu terasa berbeda dengan malam-malam biasanya. Itulah, mungkin langit sedang berbicara bahwa seseorang akan hadir menjadi legenda. Tak pelak, pagi dini hari, Rabu 6 Februari 1945, telah lahir bayi dari seorang rahim seorang petani wanita, Cedella Broker. Robert Nesta Marley lahir kedunia di desa St.Ann kampung Nine Miles di balik lembah pegunungan negeri Jamaika.
Robert Nesta Marley atau Bob Marley ini lahir di tengah kondisi ekonomi Jamaika yang sedang kacau. Kemiskinan mengiringi suasana Bob Marley sedari kecil. Hari-harinyapun terlihat semakin rancu. Apalagi tidak adanya sosok seorang ayah. Sang ayah, Norval Sinclair, seorang kapten tentara Inggris meninggalkannya sejak ia masih kecil. Kehidupan keduanya, Bob Marley dengan sang ibu, berjalan dengan terseok-seok dengan keadaan ekonomi yang tak karuan. Tapi hal ini, tidak membuat ketegaran Marley muda menjadi runtuh. Ia selalu mendengarkan nasihat ibunya. Sosok ibu sangat ia kagumi karena ketegaran sang ibu dalam mengasuh Bob Marley hingga ia dewasa.10 Februari 1966, Bob Marley kehilangan ”keperjakaannya” alias menikah dengan Rita Anderson. Marley yang masih tergolong muda, 21 tahun, menikah dengan Anderson yang juga tak kalah muda, 19 tahun. Dari perkawinannya ini, terlahir marley junior, David Marley yang lebih sering kita dengar dengan namaZiggy Marley.
Kerasnya jalanan Trench Town menjadi awal perjalanan karier sang legenda. Marley muda sering keluar masuk bui akibat dari tindakannya yang selalu mengkonsumsi ganja. Karena pada saat itu belum ada legalisasi tentang ganja di ranah jamaika. Jalanan keras kota Getthoyang dipenuhi dengan berandalan seakan membuat marley semakin berkharisma. Meskipun mempunyai perawakan yang cukup kecil, sang legenda ini tetap dihargai oleh berandal-berandal. Tidak ada yang berani mengganggu Bob. Di jalanan, Marley bersama dengan Bunny Livingstonsering mangkal sambil bermain musik, memukul gendang, dan membuat lirik spontan seperti cara mereka dalam menghisap ganja. Awalnya musik yang mereka ciptakan lebih tergolong dengan musik bergenre RnB yang digandrungi pada saat itu. Lama kelamaan RnB mulai memudar dan beralih ke aliran ska kemudian muncullah genre musik santai, Reggae. Marley semakin mencintai musik jenis ini, bersama Livingston tentunya. Dari musik ini, terciptalah musik reggae. Dan reggae ini membawa marley berteman dengan seorang pemain gitar Winston Macintosh atau dengan nama kerennya Peter Tosh. Kedua orang ini sangatlah seragam. Sama-sama penggila ganja. Bersama-sama mereka, akhirnya terciptalah sebuah band dengan nama The Wailers. Nama Bob Marley semakin membahana didunia ditambah dengan hadirnya band ini.
Dalam konser yang bertema ”One Love Peace Concert” yang diadakan di Jamaika 22 April 1978, sosok Bob Marley sangat dielu-elukan. Kehadirannya semakin membuat semua orang bangga ketika Marley berhasil menyatukan kedua tangan pejabat yang saling berseteru saat itu, Perdana Menteri Michael Manley dan pemimpin partai oposisi JLP,Edward Seaga. Konser berhasil menyatukan kedua petinggi ini tak lepas dari tindakan hati mulia seorang legenda, Bob Marley. Hal ini sebenarnya ditujukan agar keamanan kota kingston lebih stabil dan tenang. Dengan kejadian ini, nama bob marley semakin santer ditelinga seluruh orang sejagad.
Bob Marley dan ganja adalah sahabat. Jika salah satu tidak hadir diantara keduanya, maka salah satu akan terasa kosong dan hambar. Pada saat setelah sebuah konser di New York selesai dilakoni bob marley and The Wailers, tepatnya hari minggu 21 September 1980, Bob Marley berencana untuk jogging. Saat itu hari sudah siang yang panas, Bob Marley lari-lari kecil di Central Park, New York. Di tengah-tengah kegiatannya ini, tiba-tiba Bob Marley tejatuh.setelah kejadian ini, badannya mendadak lemas tak berdaya. Akhirnya ia merujuk kepada dokternya, Alain Cole dan Dr. Frazier. Setelah di sinar x, barulah di ketahui bahwa Bob Marley menderita Stroke di otak yang juga telah tumbuh tumor akut setelah terjatuh tadi. Tapi dengan keadaan yang lemah ini, Bob Marley tetap ingin melanjutkan konser tour Amerikanya sampai selesai. Pada tanggal 22 September, seluruh anggota The Wailers Dan The I Threes tengah bersiap-siap menuju Pittsburgh untuk konser berikutnya. Bob Marley belum muncul karena kondisinya yang masih lemah. Tetapi Bob bilang jika dia akan menyusul mereka dalam penerbangan berikutnya.
Setelah tiba di Pittsburgh, akhirnya Marley menepati janjinya. Bob Marley malam itu menyanyikan sebuah lagu yang mungkin menjadi legenda sampai sekarang, Redemption Song. Bob Marley bernyanyi tanpa iringan apapun karena semua personil dan penonton terhentak dengan tampilnya marley yang masih kelihatan pucat. Malam itu seakan menjadi malam terakhir sang legend bernyanyi. Setelah selesai bernyanyi keadaan menjadi hening. Penonton dan The Wailers hanya dapat terdiam sambil menatap hangat marley. Paginya, keadaan Bob Marley semakin lemah dan pucat. Akhirnya Bob Marley menghilang dari publik untuk dibawa ke Jerman Barat, ke pusat terapi kanker milik Dr. Josef Issels. Setelah beberapa bulan dirawat, para dokter menyimpulkan bahwa bob marley tidak mampu di sembuhkan lagi. Menghilangnya Bob Marley ini menyebabkan munculnya kabar jika Bob Marley telah mati. Hari-hari terakhirnya pun masih dihabiskan dengan menghisap ganja sambil membaca injil yang digenggamnya. Dasar Bob Marley, meskipun ia tahu akan mati, tapi tetap saja menghisap ganja. Karena untuk memudahkan operasi, rambut gimbalnya pun terpaksa dibabat habis.
Dan pada tanggal 11 Mei 1981, Bob Marley meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Semua orang seketika itu matanya jatuh berlinangkan tetesan air mata, tak percaya bahwa sang pujaan telah meninggal. Bob Marley menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Cedars of Lebanon di Miami. Rakyat Jamaika menginginkan jenazah sang legenda dimakamkan di tanah kelahirannya, St. Ann, Jamaika. Seminggu setelah kematiannya, jasad sang revolusioner itu tiba di Jamaika. Diringi jutaan rakyat Jamaika, jasad dibawa ke gereja untuk didoakan yang dipimpin langsung oleh Edward Seaga. Setelah doa selesai, jasad sang legenda dibawa ke St Ann Nine Miles dan dikebumikan di sebuah bukit yang terletak tak jauh dari tempat kelahirannya. Pemerintah jamaika memberinya penghargaan tertinggi di negernya dengan gelar tertinggi sebagai ”The Jamaican Order Of Merit”.
Tak terasa, 2009 ini Bob Marley sudah 28 tahun meninggalkan dunia ini, tetapi kharisma dan warisannya tetap bersinar serta sungguh tak ternilai. Selamat jalan bapak inspirasiku. Rest in Peace.
Subscribe to:
Posts (Atom)